'Mereka itu orang-orang yang penuh perasaannya dengan dengki kepadaku,sangat benci kepadaku.Mereka bersepakat menuduh aku sebagai orang gila,padahal sebenarnya mereka itulah orang-orang gila,'jawab jariah itu lagi.
'Siapakah nama mereka?!'tanyaku lagi.
'Tidak payahlah engkau tahu nama-nama mereka.Apa yang sudah dengar daripadaku itu memadai lah sudah!'
Sedang aku dalam perbualan dengan jariah itu,tiba-tiba datang tuan punya jariah tersebut.Dia bertanya pengawalnya : 'Dimana Bid'ah itu?'
Pengawal para pesakit itu memberitahu tuannya,bahawa Tuan Syaikh Sariy Saqathy sedang berbicara sesuatu kepada jariah itu.Kelihatan dia kini sangat tenang dan sungguh senang sekali mendengar kepada apa yang dibicarakan oleh Tuan Syeikh Sariy Saqathy tersebut
Tuan punya jariah itu segera mendapatkanku,lalu ia mencium tanganku.Dia sangat menghormati diriku.Dia berkata : 'Terima kasih banyak,Tuan Syaikh Sariy.Dengan keberkahanmu nampaknya jariahku ini bertenang sekali.'
'Apa yang anda tidak senang dari perilaku jariah ini,' tanyaku kepada tuan punya jariah itu.
Tuan punya jariah itu mula bercerita katanya:
Jariahku ini,pada mulanya pintar sekali bermain gambus dan bernyanyi.Saya sungguh tertarik kepadanya,lalu saya membelinya dengan harga yang mahal sekali,iaitu dengan semua wang simpananku.Harganya ialah dua puluh ribu dirham,belum pernah ada seorang jariah yang dijual seperti harga yang saya bayar itu.
Saya tidak menyesal membelinya dengan harga yang begitu mahal,kerana rupanya sangat cantik sekali,sedang permainannya dengan gambus sangat mengharukan.Di samping itu dia pintar bernyanyi,dan nyanyiannya sangat merdu dan memikat sesiapa yang mendengarnya.
Pada mula ia berpindah denganku,saya tidak terlihat sesuatu yang ganjil dari kelakuannya.Tetapi,pada suatu hari,saya dapati ia telah berubah sikap dan kelakuannya berubah dan sangat ganjil sekali.Dia terus mengulang-ulang madah yang berikut ini.
Demi kekuasaanMu!
Engkau tidak pernah memungkiri janjiMu
Engkau tidak pernah mengeruhi kecintaanku
Sesudah engkau menganugerahkannya kepadaku
Engkau telah memenuhkan jiwa ragaku dengan kesayanganMu
Bagaimana bisa aku tunduk pula kepada selainMu?
Bagaimana bisa aku puja pula selain daripadaMu?
Wahai Tuan yang tiada Tuan lain selainMu!
Kenapalah Engkau jadikan aku hamba kepada manusiaMu?!
Setelah ia puaskan hatinya dengan madah itu,ia lalu menangis dengan sekuat-kuat hatinya,lalu mengulangi lagi madah tadi,lalu menangis lagi.Setelah berkali-kali melakukan demekian,lalu ia mengambil gambusnya dan dihentam-hentamkannya ke tanah,sehingga gambus itu pecah berkecai .
Kemudian dia menjadi seperti orang yang hilang akal,hysteria,menjerit-jerit dan melolong-lolong.
Pada mulanya aku menyangka ada seseorang lain yang dicintainya atau yang diminatinya dari rakan-rakan yang pernah mendengar nyanyiannya.Aku pun membuat penyelidikan yang rapi,tetapi aku dapati hal yang kusangkakan itu tidak benar,dan tidak pernah ada dalam hidupnya.
Setelah mendengar cerita tuan empunya jariah itu tentang dirinya,aku lalu ingin memastikan apa yang diceritakan itu adalah benar.Aku lalu menanyai jariah itu : 'Apakah semua yang diceritakan tuanmu itu benar?' Tanyaku.
Maka sang jariah itu menjawab dengan madahnya begini :
Yang Maha Benar memberikan jawabanNya menerusi batinku
Maka menjadilah ia suatu luahan diatas lisanku
Dia memilikiku dan bukankah itu suatu keutamaan
Aku terus menyambut seruanNya aku pergi berlarian
Aku rindu sepenuh hati kepada apa yang diserukan!
Mendengar ucapan jariah itu kali ini,tahulah aku bahawa dia adalah seorang manusia yang dipilih Allah menjadi waliNYA.
'Bebaskanlah jariah ini dengan segera!' pintaku kepada tuan punya jariah itu,'nanti aku akan membayarmu harga yang kau minta!'
'Aduh,dari mana Tuan Syaikh boleh mendapat harganya yang mahal itu,'pintas tuan punya jariah itu.Dia tahu bahawa Syaikh Sariy Saqathy itu adalah seorang wali yang tidak mempunyai duit atau hartabenda.
'Engkau jangan terburu nafsu!Tunggulah di tempat ini esok saja,nanti aku carikan harganya,' jawabku kepada tuan punya jariah itu.
Aku pun kembali ke rumahku,sedang air mataku terus membasahi kedua belah pipiku.Aku berfikir dari mana akan aku dapatkan wang harga jariah yang aku janjikan itu.Hatiku bergoncang gementar.Aku lalu memohon kepada Allah Ta'ala dengan sepenuh hatiku,meminta agar Dia membukakan pintu untuk aku mendapatkan wang harga jariah tadi.
Malamnya sedang aku dalam keadaan khusyuk dan tadharru' memohon Allah Ta'ala,aku terdengar suara ketukan pntu rumahku.Siapa gerangan orang yang mengetuk pintu itu.Moga-moga ada orang yang dikirim Allah kepadaku.
'Siapa yang di pintu itu?' tanyaku
'Seorang pengasih yang dikasihi,' jawab suara ituu tegas.
Aku terus membuka pintu,aku lihat seorang anak muda yang sungguh bercaya wajahnya.Dia datang bersama pembantunya yang memikul sebuah bungkusan.
'Siapa engkau ini? moga-moga Allah merahmatimu!'kataku.
'Ahmad bin Almutsanna,' beritahunya .....
to Be cOntinue .....
No comments:
Post a Comment